Isu Pemanasan Global dan Perubahan
Iklim (Climate Change) sudah menunjukkan
bentuk dan wujudnya yang dapat dilihat di bumi dengan semakin tidak nyamannya
bumi sebagai tempat tinggal ataupun hunian makhluk hidup. Berbagai fenomena alam
yang cenderung mengalami penyimpangan (anomali)akhir-akhir ini, seperti iklim
yang kacau, panas yang ekstrim berkepanjangan, intensitas curah hujan yang
diluar normal, banjir, angin ribut, dan puting beliung banyak dikaitkan dengan
isu pemanasan global tersebut.
Banjir dan Tanah Longsor (Sumber)
Kebakaran Hutan (Sumber)
Hal tersebut tidaklah keliru dan berlebihan bila melihat fakta dan hasil-hasil penelitian para ahli yang menunjukkan bahwa ada kecenderungan jumlah kadar gas rumah kaca seperti CO2di atmosfer telah melewati batas normal. Hal ini berkorelasi positif dengan semakin tingginya aktivitas manusia di bumi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan, antara lain rumah tangga (termasuk institusi,kantor, rumah sakit, sekolah, ataupun kampus), industri, transportasi, dan lain-lain.
Seperti
diketahui perubahan iklim (climate change)
adalah gejala naiknya suhu permukaan bumi akibat naiknya intensitas efek rumah
kaca yang kemudian menyebabkan terjadinya pemanasan global. Kenaikan suhu udara
ini dipicu oleh semakin tingginya kadar gas rumah kaca (GRK) di atmosfer,
diantaranya oleh CO2yang banyak dihasilkan dari aktivitas manusia,
seperti kegiatan pembakaran bahan bakar fosil (misalnya minyak dan batubara)
yang banyak digunakan untuk industri, transportasi, rumah tangga, pembangkit,
dll. Menurut para ahli, dalamwaktu 70 tahun sejak tahun 1940 suhu udara
rata-rata di bumi diperkirakan mengalami kenaikansekitar 0,50°C. Pemanasan
global akan mengakibatkan terjadinya perubahan iklim dan kenaikan permukaan air
laut akibat mencairnya es di kutub, kemudian gelombang panas akanmengacaukan
iklim dan menimbulkan badai yang besar.
Disadari
atau tidak, fenomena pemanasan global tersebut sebagian besar adalah akibat
dari aktivitas manusia di bumi yang meningkat sejalan dengan trend gaya hidup
manusia modern, dimana jutaan industri dan kendaran bermotor menghasilkan gas-gas
polutan ke atmosfer khususnya CO2. Kondisi ini semakin diperparah
dengan semakin tingginya laju pemusnahan vegetasi atau pohon-pohon di bumi
tanpa diimbangi dengan upaya-upaya pemulihan dan pelestarian.
Distribusi Co2 Di muka Bumi (Sumber)
Dalam menghadapi kondisi
seperti ini, banyak perusahaan yang menginginkan menjadi perusahaan “Go Green”
namun ternyata masih mengalami beberapa masalah ketika menyusun langkah serius
dalam perencanaan lingkungan. Sebagian besar penyebabnya adalah adanya kerancuan
terhadap konsep “Go Green” yang diterapkan.
0 komentar:
Posting Komentar