Metode Perumusan Konsep Implementasi
Konsep implementasi yang akan digunakan dalam tulisan ini
adalah mengacu pada konsep green business/company, sedangkan konsep green
building hanya akan dimasukkan sebagian, karena seperti yang telah dijelaskan
pada sub bab sebelumnya bahwa konsep green building lebih menekankan pada teknologi
dan material yang digunakan dalam bangunan, sehingga untuk penerapannya pada
bangunan yang telah berdiri adalah dengan cara mengganti teknologi ataupun
membangun teknologi baru di dalam bangunan itu sendiri. Konsep green company
tidak hanya mempertimbangkan teknologi untuk langkah efisiensi tapi juga
termasuk efisiensi terhadap sebagian besar proses di dalam perusahaan itu sendiri.
Kajian ini tidak hanya dilakukan untuk aktivitas dan teknologi yang dapat
diterapkan di Kantor Pusat, tapi termasuk Plant Produksi baik Readymix maupun
Precast untuk mendukung kegiatan produksi yang ramah lingkungan dan sekaligus
meningkatkan profit melalui langkah efisiensi sumber daya termasuk energi di
dalamnya.
Seluruh identifikasi green action plan akan dibagi berdasarkan
fungsi manajemen sebagai berikut: fungsi manufaktur/operasi, pemasaran, supply
chain, logistik, akuntansi & keuangan, teknologi informasi dan SDM.Green
action plan dalam tulisan ini ditentukan berdasarkan pada poin-poin assessmen
untuk green building dan green business, sehingga seluruh aktivitas tersebut
sesuai/comply dengan klausul-klausul
penilaian dalam assessmen green building maupun green business, namun tidak
seluruh poinnya diadopt melainkan hanya aktivitas yang dapat diimplementasikan
di PT.Adhimix Precast Indonesia.
Strategi implementasi green action dirumuskan dalam 7 langkah
yang diberi nama “7 Green” Sebagai
berikut:
1. Green Manufacture / Operation
Penerapan green action pada fungsi manufacture/operation dalam
suatu perusahaan adalah dengan melakukan efisiensi penggunaan sumber daya
proses manufaktur atau operasi bisnis perusahaan tersebut. Penerapan ini dapat
sangat berbeda untuk perusahaan dengan inti bisnis yang berbeda, karena
perbedaan sumber daya yang digunakan di dalam setiap proses
manufaktur/operasinya. Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai efisiensi yang
dapat dilakukan terhadap seluruh sumber daya yang digunakan oleh PT.Adhimix
Precast Indonesia dalam setiap proses bisnis operasinya.
Green Manufacturing (Sumber)
2. Green Marketing
Green marketing merupakan pemasaran atas produk dengan prinsip
ramah lingkungan. Green marketing dilakukan melalui modifikasi produk,
perubahan proses produksi terkait dengan perubahan kemasan dan juga perubahan
metode periklanan.
Green action untuk fungsi marketing relatif sama antara satu
bisnis dengan bisnis lainnya berbeda dengan fungsi manufacture/operation yang
dapat sangat bervariasi antara satu bisnis dengan bisnis lainnya, hal ini
dikarenakan job description fungsi marketing antara bisnis satu dan lainnya
relatif sama, sehingga sumber daya yang digunakan juga relatif sama.
3. Green Supply Chain
Supply chain merupakan sebuah proses dimana produk diciptakan
dan disampaikan kepada konsumen. Supply chain merujuk pada jaringan yang rumit
dari hubungan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan bahan baku
produksi guna menghasilkan produk yang akan disampaikan kepada pelanggan.
Green supply chain merupakan sebuah langkah untuk menggunakan
inputan yang ramah lingkungan melalui seleksi supplier bahan baku, kemudian
merubah inputan tersebut melalui proses penambahan nilai yang ramah lingkungan
dan akhirnya menghasilkan produk output yang aman bagi lingkungan.
Green Sustainable Supply Chain Framework (Sumber)
Green action supply chain dilakukan dengan menetapkan syarat
ramah lingkungan bagi bahan baku produksi yang disupply oleh vendor maupun
produk jadi yang akan di deliver pada pelanggan serta melakukan assessmen atas
persyaratan yang telah ditetapkan tersebut.
4. Green Delivery/Logistic
Green logistic berhubungan erat dengan supply chain, dimana
logistic diartikan sebagai transport untuk memindahkan material maupun produk
jadi di dalam supply chain. Green logistic dilakukan dengan pengelolaan siklus
produk yang baik sehingga diperlukan area stok yang tidak begitu luas,
memaksimalkan kapasitas transport.
5. Green Finance & Accounting
Green finance & accounting merupakan penerapan aktivitas
ramah lingkungan dengan penerbitan kebijakan akuntansi keuangan terkait dengan
proses-proses akuntansi keuangan yang berjalan dalam perusahaan, misalnya
terkait dengan pencetakan dokumen pelaporan keuangan, dokumen bukti transaksi
akuntansi sehingga dapat menghemat resources yang digunakan namun tidak
menyalahi aturan akuntansi keuangan.
6. Green Information Technology
Merupakan penerapan green action yang melibatkan pengembangan
sistem informasi dengan teknologi canggih untuk mengelola data dan informasi di
dalam suatu perusahaan, sehingga perusahaan dapat menghemat sumber daya yang
digunakan termasuk penghematan waktu proses, akurasi data dan sebagainya.
7. Green Human Resources
Green human resources penerapannya hampir sama dengan green
finance & accounting hanya saja dilakukan di bidang human resource / SDM,
dimana setiap aktivitas yang dilakukan di bagian SDM dilakukan dengan
pertimbangan terhadap faktor ramah lingkungan. Untuk penerapan green human
resources action ini tidak terlepas dari bantuan IT (teknologi informasi),
karena hampir seluruh aktivitas SDM adalah terkait dengan pengelolaan data dan
informasinya, baik data dan informasi yang disimpan secara internal maupun
informasi yang diberikan ke pihak lain.
0 komentar:
Posting Komentar